Merek adalah sebuah identitas dari suatu produk, dimana dia hidup laksana manusia, mulai dari kecil/bayi sampai besar. Bukan pula hal yang tabu bagi kalangan marketer untuk mengubah ataupun menyegarkan kembali merek mereka jika memang diperlukan. Akan tetapi biasanya penyegaran merek ini berkaitan erat dengan adanya perubahan proposisi produk ataupun adanya inovasi baru seperti yang telah saya jelaskan di topik Marketing Basic (http://www.marketingpractice.net/p/marketing-basic-hi-there.html).
Elemen-elemen Penting Pada Merek
Merek memiliki beberapa elemen penting sebagai tanda yang memudahkan konsumen untuk mengenalinya, antara lain:
1. Nama
2. Logo
3. Warna
Mari kita bahas elemen-elemen tersebut satu per satu.
1. Nama
Nama adalah elemen yang paling penting dari semuanya. Dalam penentuan nama sebuah merek penting untuk mempertimbangkan asosiasi target konsumen terhadap merek baik dari segi kualitas, proposisi, maupun hal lainnya yang kita ingin konsumen untuk mendapatkan asosiasi tersebut. Salah satu contoh yang paling mudah adalah mie SEDAP. Ketika baru pertama kali diluncurkan, mie SEDAP dengan mudah dapat diingat oleh konsumen dan mendorong mereka untuk mencoba mie baru ini. Pertanyaan di benak konsumen ketika pertama kali mendengan nama merek ini adalah "apakah mie SEDAP ini memang benar-benar sedap?". Sedap selain secara tata bahasa berarti lezat atau nikmat, kata ini juga dapat dengan mudah diingat dan diucapkan.
Hal lain yang harus menjadi pertimbangan ketika menentukan nama merek adalah apakah nama tersebut memiliki arti atau makna lain yang tidak kita inginkan dalam bahasa yang berbeda. Permasalahan ini umumnya muncul jika merek yang digunakan adalah adalah merek global lintas negara dimana disuatu negara nama merek tersebut memiliki arti yang positif, sementara di negara lain bisa jadi mengandung arti yang negatif.
2. Logo
Selain nama, logo juga merupakan bagian penting dari merek dimana dengan adanya logo akan lebih mempermudah merek kita dikenali oleh konsumen. Selain itu, juga sebagai pembeda terhadap merek lain yang mungkin secara nama tidaklah jauh berbeda. Logo dapat berupa sebuah tambahan identitas grafis ataupun semudah menggunakan nama merek sebagai logo. Contoh untuk logo dengan identitas grafis adalah Mitsubishi, dimana konsumen dapat dengan mudah mengidentifikasi keberadaan merek Mitsubishi ini dengan mengenali elemen logo berupa 3 berlian yang disusun dalam formasi segi tiga. Contoh lain yang menggunakan logo khusus untuk merek mereka adalah Adidas, Garuda Indonesia, Nike, Reebok, Toyota, dll.
Untuk penggunaan logo dengan nama merek, juga secara spesifik telah ditentukan jenis huruf, kemiringan, serta efek grafis yang menyertainya. Jenis penggunaan logo seperti ini banyak ditemukan pada merek-merek consumer goods seperti Rinso, Super Pell, Sunlight, Indomie, dan bebagai merek yang dengan mudah dapat kita temukan dipasaran. Satu hal yang perlu diingat disini adalah cara penulisan merek secara spesifik sebagai sebuah logo haruslah konsisten sehingga dapat dengan mudah diidentifikasi oleh konsumen.
3. Warna
Seperti halnya logo, warna juga berguna untuk memudahkan konsumen mengenali identitas suatu produk. Kita tentu tahu jika ada produsen telekomunikasi selular menggunakan warna serba merah dalam setiap event-event ataupun iklannya pastilah itu Telkomsel. Kalau kuning pastilah itu Mentari. Warna merek umumnya melekat ataupun menjadi bagian dari logo, sebagai pemberi ambience untuk memperkuat branding.
Salam,
BA
cari nama dan logo yg mudah membekas di benak konsumen itu gampang2 susah.
ReplyDeleteSaat ini market leader mostly menghadapi penantang baru utk jenis produk yg sama sehingga market share nya tergerus..dalam hal ini..bgmn hubungannya dgn penyegaran merk tanpa harus mengubah komposisi produk yg di jual?
ReplyDelete