Digital Marketing

Kini istilah digital marketing semakin akrab ditelinga para praktisi maupun pemerhati marketing. Hal tersebut tidak dipungkiri karena sekarang makin marak kita temui berbagai merek menggunakan media digital dalam mempromosikan produknya. Hampir semua perusahaan berharap Brand Manager mempresentasikan digital plan saat mempersiapkan marketing campaign tahunan.
Digital marketing yang biasa digunakan untuk media promosi sendiri terdiri dari berbagai macam, dan yang sering dugunakan oleh merek diantaranya adalah Website/Microsite, Social Media, Blog, ataupun Email.

Tiap-tiap media tersebut memiliki kegunaan yang berbeda dan dapat dimanfaatkan secara mandiri ataupun terintegrasi tergantung pada objective merek. Berikut adalah kegunaan masing-masing media tersebut jika dilihat dari sudut pandang merek:

1. Website/Microsite
Media ini merupakan media yang sudah sangat lama dikenal, mungkin bisa dibilang sudah ada sejak pertama kali internet diperkenalkan. Bagi sebuah merek, media ini dapat digunakan untuk menyajikan informasi lengkap tentang merek ataupun produk yang dipasarkan. Mulai dari deskripsi produk sampai materi edukasi penggunaan produk. Halaman yang dimuatpun hampir bisa dibilang tanpa batas, kita bisa menambahkannya sebanyak apapun yang kita mau, baik dalam bentuk tab page ataupun hyperlink.

Kelemahan dari website/microsite ini adalah pada jenis interaksinya dengan konsumen, dimana pada media ini umumnya interaksi hanya berjalan satu arah, yaitu dari merek ke konsumen. Konsumen hanya menerima informasi tertulis tanpa ada kesempatan untuk ikut berpartisipasi. Interaksi dua arah masih bisa dibuat, tetapi kita harus menambahkan aplikasi khusus yang tentunya menambah biaya.

Selain itu, tantangan terbesar dari media jenis ini adalah pada tantangan bagi merek untuk menciptakan traffic pengunjung ke websitenya. Karena itulah saat ini media jenis ini tidak terlalu diminati lagi, alih-alih memiliki website sendiri, merek kini lebih memilih memiliki microsite yang menempel pada website induk perusahaan.

2. Social Media

Saat ini Social Media sedang booming, dimana semua merek kini berlomba-lomba untuk memiliki halaman Facebook ataupun akun Twitter. Kedua jenis social media ini menjadi pilihan karena disini merek tidak perlu lagi pusing dalam menciptakan traffic konsumen mengingat saat ini di Indonesia pengguna kedua jenis social media tersebut sudahlah sangat banyak jumlahnya. Jumlah pengguna Facebook sendiri di Indonesia kini sudah mencapai lebih dari 43 juta pengguna, yaitu ketiga terbesar di dunia setelah AS dan India (sumber: www.wikipedia.org). Sementara jumlah kepemilikan akun Twitter menunjukan peningkatan yang sangat luar biasa dari tahun ke tahun dan Indonesia kini termasuk kedalam Twitter Top5 Global Market by Reach (sumber: www.wikipedia.org).

Dengan memiliki halaman Facebook atau yang lebih dikenal dengan Facebook Fanspage, merek selain dapat memberikan informasi tentang produk ataupun layanan, mereka juga memberikan ruang kepada para "fans"nya untuk berinteraksi, baik dalam bentuk dialog ataupun bentuk partisipasi atas kegiatan yang dilakukan secara online. Karena pada dasarnya konsumen sudah secara mandiri selalu exist di Facebook pribadi mereka, dengan prosentase terbesar pengaksesan melalui telepon genggam yang kini tidak lagi hanya terbatas pada smart phone saja. Tantangan terbesar bagi merek untuk Facebook Fanspage adalah dalam mendapatkan fans yang menjadi target market sebanyak mungkin. Setelah fans di dapatkan, selanjutnya merek tinggal menjaga konten sehingga mampu menaikan tingkat interaksi dan engagement para fans yang akan berujung pada trial produk ataupun meningkatkan loyalty produk seperti yang diharapkan oleh semua marketer. Keindahan lain dari Fanspage ini adalah semua postingan yang dilakukan oleh merek akan selalu muncul secara otomatis di halaman fans serta kemampuan fans untuk meneruskannya ke teman-teman pribadi mereka yang pada akhirnya akan mampu menciptakan viral effect.

Lain halnya dengan Facebook Fanspage, akun Twitter memiliki keterbatasan dalam penyajian informasi. Umumnya dari sisi marketer, Twitter digunakan untuk menjaring konsumen yang tidak lagi terlalu aktif di Facebook ataupun tidak memiliki akun Facebook, jadi dapat dikatakan saat ini Twitter masih merupakan supplement dari sebuah social media strategy dengan karakter konsumen yang mungkin sedikit lebih advance. Kelebihan yang dimiliki oleh Twitter yang saya rasakan sejauh ini lebih kepada kemampuannya untuk selalu up to date dan menciptakan trending topic atau buzz dalam waktu singkat. Tentunya karena buzz didapatkan secara instant, biasanya secepat itu pula trending topic digantikan oleh yang lainnya.

Hal yang perlu kita perhatikan ketika akhirnya memutuskan untuk menggunakan salah satu Social Media diatas adalah konten. Pastikan apa yang kita tampilkan atau berikan adalah sesuatu yang memang relevan dan dibutuhkan oleh konsumen, serta tidak monoton. Karena jika merek selalu melakukan posting yang bersifat "jualan", hampir dipastikan satu per satu fans ataupun follower kita akan pergi. Lain halnya jika kita mampu menjaga konten, maka organic growth fans dan follower akan terjadi seperti yang kita harapkan.

3. Blog


Istilah Blog kini makin populer dari hari ke hari. Semakin banyak orang yang mulai memiliki blog sendiri, hal ini menunjukkan tingginya antusiasme konsumen kita untuk membagi pengetahuan, pengalaman, ataupun kehidupan pribadi mereka. Bisa juga itu hanya media menyalurkan dorongan hasrat narsis yang terpendam :). Demikian juga dengan merek, media blog dapat dijadikan sarana untuk melakukan edukasi produk/layanan, terutama bagi merek yang memiliki keterbatasan budget dan sumber daya untuk membuat dan memelihara website.
Trend lain yang saya temui sejauh ini adalah, makin banyaknya "artis blog" yang bermunculan, dengan pembaca setia yang tidaklah sedikit. Mulai dariFashion Blogger sampai dengan Food Blogger. Saking seringnya mereka menulis dan dirasakan bermanfaat bagi pembacanya, mereka cenderung menjadi kiblat ataupun referensi konsumen. Karena itu kini banyak brand yang mulai menggandeng para blogger untuk menulis untuk brand ataupun bekerjasama dalam bentuk lain demi meningkatkan level engagementseperti yang saya ungkapkan di bagian Social Media. Tidak jarang juga para blogger diundang oleh marketer sebagai pembicara atau peliput kegiatan BTL merek.

4. Email

Untuk yang satu ini pastinya bukanlah hal baru bagi kita. Walaupun email adalah tools kedua terlama setelah website, tetapi penggunaannya di dunia marketing kini semakin dirasa intensive dan beragam. Mulai dari sekedar memberikan informasi promosi dengan broadcast melalui database yang dimiliki, sampai dengan menciptakan viral yang diteruskan sambung menyambung. Selain itu media ini juga dapat digunakan untuk menarik konsumen ke website yang dimiliki oleh sebuah merek. Yang perlu kita pertimbangkan sebelum memutuskan email ini sebagai media utama adalah bahwa kini konsumen kita, termasuk kita sendiri mulai merasa terganggu dengan banyaknya email broadcast yang dikirimkan oleh berbagai merek ke alamat emal mereka. Jadi jangan sampai niatnya mau promosi, malah membuat konsumen kita sebal terhadap merek yang kita gawangi.


Salam
BA

2 comments:

  1. Nice artikel.
    Terima kasih informasinya sob.

    Kunjungi My Blog untuk mengetahui seputar Digital Avertising dan Digital Marketing: Zulton Digital

    ReplyDelete
  2. social media bisa dibilang cukup efektif juga yaa

    ReplyDelete